Cara Ternak Ayam Bangkok
Mengawinkan induk bukanlah pekerjaan
yang sulit, terutama bagi peternak yang sudah berpengalaman. Hal yang sulit
adalah mencari bakal Pejantan dan Indukan yang berkualitas tinggi. Mengawinkan
induk bisa dilakukan di kandang umbaran atau dengan sistem kawin tembak
(doddogan). Caranya induk betina dipegangi, lalu induk jantan akan mengawini si
betina. Cara ini terkenal paling efektif dan cepat menghasilkan keturunan.
Induk jantan yang baik biasanya tidak terlalu sulit dikawinkan dengan cara
dogdogan. Jika induk jantan tidak mau mengawini induk betina dengan cara
dogdogan, sebaiknya induk jantan dan induk betina dikawinkan di dalam kandang
umbaran.
Satu ekor pejantan bisa mengawini
3-4 induk betina. Perkawinan juga bisa dilakukan secara inseminasi buatan,
tetapi cara ini jarang dilakukan karena cara perkawinan alamiah terhitung cukup
gampang dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya khusus untuk membeli
peralatan inseminasi.
Induk yang telah dikawinkan akan
bertelur seminggu setelah dikawinkan. Induk betina ayam bangkok bertelur
terbatas, tidak lebih dari 20 butir setiap periodenya. Hal ini berbeda dengan
ayam kampung yang bisa bertelur sampai 40 butir untuk setiap periode.
Telur-telur tersebut bisa dierami oleh induknya atau ditetaskan di dalam mesin
tetas. Untuk usaha skala kecil, penetasan bisa dilakukan oleh induknya, tetapi
untuk usaha berskala besar, terutama peternakan yang menjual anakan (DOC),
penetasan dengan mesin tetas dapat mempercepat kapasitas produksinya.
Anak ayam menetas setelah dierami oleh induknya selama 21
hari atau sama dengan penetasan menggunakan mesin tetas. Anak ayam yang baru
menetas bisa ditempatkan dikandang postal setelah berumur dua hari. Kandang
postal anak ayam dilengkapi dengan pemanas yang berfungsi sebagai induk buatan.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengawinkan ayam bangkok adalah tidak
mengawinkan saudara sekandung (berinduk sama). Namun perkawinan antara induk
(F1) dan anak (F2) masih diperkenankan. Begitu juga dengan perkawinan antara
induk (F1) dan cucu (F3).
No Response to " cara ternak"